Halaman

Minggu, 24 Juni 2012

Potensi Antioksidan Dalam Teh



Daun teh selain bisa dikonsumsi sebagai minuman kesehatan, ternyata bisa diolah menjadi produk produk masker, scrub, maapun minyak esensial. Berfungsi sebagai penambah semangat, menjernihkan pikiran, kesehatanan mental, energi, anti jamur, membantu meredakan masalah sistem pernapasan, menghilangkan rasa lelah, meredakan flu dan berfungsi sebagai antioksidan. (Louise Jumarani,2009:31)
Daun teh khususnya teh herbal juga memproduksi polifenol yang berpotensi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Potensi antioksidan dalam teh disebutkan lebih kuat dibandingkan dengan antioksidan dalam sayuran dan buah – buahan. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa polifenol dalam teh berpotensi sabagai antikanker, terutama kanker lambung, esofagus, dan kulit. Polifenol dalam teh juga mampu menurunkan kolesterol dan mencegah penggumpalan darah.
Polifenol teh atau sering disebut dengan katekin menurut pakar merupakan zat yang unik karena berbeda dengan katekin yang terdapat pada tanaman lain. Katekin dalam teh tidak bersifat menyamak dan tidak berpengaruh buruk terhadap pencernaan makanan. Katekin teh bersifat antiradiasi, memperkuat pembuluh darah, melancarkan sekresi air seni dan menghambat pertumbuhan sel kanker. (Andi Nur Alam Syah,2006:47)
Katekin merupakan kelompok utama dari substansi hijau dan paling berpengaruh terhadap seluruh komponen teh. Dalam pengolahannya, senyawa tidak berwarna ini, baik langsung maupun tidak langsung selalu dihubungkan dengan semua sifat produk teh, yaitu rasa, warna dan aroma.
Katekin merupakan kelompok terbesar dari komponen duan teh, terutama kelompok katekin flavonol. Katekin tersintesis dalam daun teh melalui jalur asam melanik dan asam shikimik. Sedangkan, asam galik diturunkan dari suatu produk antara yang diproduksi dalam jalur metabolic asam shimik.
                                                  Komposisi Polyfenol Teh
Komposisi Polyphenol
Teh hijau
Teh hitam
Katekin
210
63
Flavonoles
14
21
Tearubigins
0
28
Undefined
266
273
(sumber : Ara Rassi,2010:73)
Katekin tanaman teh dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu proanthocyanidin dan polyester. Katekin teh hijau tersusun sebagian besar atas senyawa-senyawa katekin (C), epikatekin (EC), galokatekin (GC), epigalokatekin (EGC) dan epigalokatekin galat (EGCG). Konsentrasi katekin sangat tergantung pada umur daun. Pucuk dan daun pertama paling kaya katekin galat. Kadar katekin bervariasi tergantung pada varietas tanaman tehnya.
                                               Sifat Fisik dan Kimia Katekin
Sifat fisik
Sifat kimia
Kenampakan : putih
Sensitif terhadap oksigen
Melting point : 104-106ᵒC
Boiling point : 245ᵒC
Tekanan uap : 1 mm Hg pada 75ᵒC
Densitas uap : 3,8 g/m³
Flash point : 137ᵒC
Explosion limits : 1,97%
(batas atas)
·   Sensitif terhadap cahaya (dapat mengalami perubahan warna apabila mengalami perubahan warna apabila mengalami kontak langsung dengan udara terbuka)
·   Berfungsi sebagai antioksidan
substansi yang dihindari : unsur oksidasi, asam klorida, asam anhidrida, basa dan asam nitrit.
·   Larut dalam air hangat
·   Stabil dalam kondisi agak asam atau netral (pH optimum 4-8)
(Andi Nur Alam Syah,2006:49)
Menurut penelitian, kandungan zat antioksidan teh 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali lebih efektik dari vitamin E. terlebih lagi karena kandungan dalam 1 cangkir teh setara dengan 8 buah apel. Keampuhan antioksidan dalam the ini tidak hanya saat diminum saja, tetapi juga saat dipakai atau dioles pada kulit.
Teh juga berfungsi sebagai astrigen yang dapat membantu mengatasi mata lelah dan lingkaran hitam pada mata. Mampu memberikan kesegaran dan kesejukan pada kulit. Kandungan taninnya sangat baik untuk memulihkan kulit yang terbakar sinar matahari dan menghilangkan bau kaki.(Noni Suraya,2000:61)
                                                        Kadar Antioksidan pada Teh
No.
Jenis The
Kadar Antioksidan
1.
Teh Putih
400 – 600 mg
2.
Teh Melati
300 -400 mg
3.
Teh Hijau
300 – 450 mg
4.
Teh Hitam
130 – 200 mg
5.
Teh “Rooibos”
60 – 80 mg
6.
Es Teh
20 – 110 mg
                                                (sumber : Noni Suraya,2000:61)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar