Halaman

Selasa, 19 Juni 2012

Fungsi Air Putih Sebagai Zat Pelarut


       I.    
Suatu larutan (solutio) terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Zat pelarut adalah substansi yang melarutkan dan zat terlarut adalah substansi yang dilarutkan. (author,:21). Seperti pada larutan salin, zat pelarut adalah air, dan zat terlarut adalah natrium klorida (garam). Jika natrium klorida terlarut dalam air, partikelnya akan tersebar di antara partikel-partikel air. Partikel yang terpisah berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dan larutan terlihat jernih. Partikel-partikel ini begitu kecil sehingga dapat melalui kertas saring dan membrane sel.

Jika air merupakan zat pelarut, maka larutan ini disebut juga larutan aquerous. Larutan jenuh (tersaturasi) adalah larutan yang tidak dapat melarutkan lebih banyak zat padat lagi pada temperature tertentu. Jika temperature dinaikkan, akan lebih banyak zat padat yang dapat larut. (author,:22)

Mengenai zat yang larut dalam tubuh kita, air di dalam tubuh manusia adalah 66% air berat, menurut Hill dan Kolb. Air adalah pelarut universal untuk hidup, disebut oleh peraih A. Szent Gyorgy-Nobel sebagai "matriks kehidupan" Itu air berfungsi sebagai pelarut untuk. natrium klorida(garam) dan zat lain sehingga cairan tubuh kita mirip air laut . Hal ini menyebabkan Hill dan Kolb untuk merujuk bercanda kepada kita sebagai "berjalan kantong air laut". Air berfungsi untuk menghentikan sel-sel darah merah untuk membawa oksigen ke sel. Ini adalah pelarut untuk elektrolit dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel, dan juga pelarut untuk membawa bahan limbah dari sel. (http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu)

Dengan air sebagai pelarut, tekanan osmotik bertindak untuk mengangkut air yang dibutuhkan ke dalam sel. Dengan sel bermandikan cairan interstisial, difusimemberikan kontribusi untuk membawa molekul yang diperlukan ke dalam sel. Ketika mekanisme yang lebih kompleks mengontrol pengangkutan molekul melintasi membran ke dalam dan keluar dari sel, keberadaan air sebagai media pelarut sekitarnya dan sangat penting.

Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar yaitu 1 atm dan 0 °C. Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Air merupakan molekul yang spesifik, untuk molekul yang sejenis atau atom disekitar atom oksigen, seperti nitrogen, flor, dan Posfor, sulfur dan klor, jika berikatan dengan hidrogen membentuk senyawa dalam bentuk gas. Hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk air dalam fasa cair, karena oksigen lebih bersifat elektronegatif daripada elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).

Atom oksigen menarik elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, sehingga kedua atom hidrogen bermuatan parsial positif (ó+) dan atom oksigen bermuatan parsial negatif (ó-). Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul air ditimbulkan oleh dipol, hal membuat masing-masing molekul saling berdekatan, dan sulit untuk dipisahkan. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Dalam ilmu fisika yang dikutip dari dahlanforum.wordpress.com, gaya tarik antar molekul sejenis dikatakan sebagai kohesi. Sedangkan adhesi gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Adanya kohesi juga menyebabkan tegangan permukaan air cukup besar. Hal ini dapat diamati jika kita meneteskan air pada permukaan yang tak dapat terbasahi atau terlarutkan, maka air tersebut akan berkumpul sebagai sebuah tetesan. Hal yang sama juga bisa kita amati bagaimana air di atas daun talas.
Pada kasus lain terjadi gaya adhesi yang sama kuatnya dengan gaya kohesinya. Hal ini dapat kita amati, jika kita letakkan air pada permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis (thin film). Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan membran dan permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang memiliki ketertarikan kuat terhadap air. Air juga berperan dalam pembentukan ikatan khususnya pada molekul-molekul polimer.

Dengan adanya sifat polaritas dan mudah terionisasi, air dapat berinteraksi dan melarutkan banyak senyawa kimia sehingga air sering dikatakan sebagai pelarut universal. Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh kemampuan suatu zat untuk menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, maka molekul-molekul tersebut tidak larut dalam air dan tetap sebagai endapan.

Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Air terionisasi menghasilkan sebuah ion hidrogen (H+) dan sebuah ion hidroksida (OH–), seperti persamaan reaksi di bawah ini.

H2O     <->    H+ + OH-

Untuk interaksi dua molekul air dituliskan dalam persamaan :

H2O + H2O     <->    H3O+ + OH-

Sedangkan proses melarutkan dengan menggunakan air sebagai pelarut persamaan dituliskan :

NH3 + H2O   <->    NH4+ + OH-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar