Halaman

Senin, 25 Juni 2012

Akibat Jika Berlebihan Mengonsumsi Air Putih


       I.                             Mengapa kelebihan air bisa mematikan padahal kita sering dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi air setiap harinya? Ternyata, segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik, terutama dalam hal mengkonsumsi air putih. Sebenarnya ada suatu sel yang elastis, mampu mengakomodasi kelebihan air dari sel darah. Namun jika air yang berlebih masuk dalam jaringan yang neuron otak yang rigid, air akan berbagi tempat yang sempit dengan cairan otak dan sel darah dalan rongga kepala.

                    Kondisi ini mengganggu kerja neuron otak dan bisa menyebabkan koma, sesak nafas, dan bisa berujung pada kematian. Berapa banyak seharusnya kita minum air? Idealnya seberapa banyak keringat yang kita keluarkan, sebanyak itulah yang kita minum. Tapi karena susah menghitungnya, kembali kepada cara alami yang paling mudah, yaitu minumlah jika haus, dan secukupnya. (benarnggak.wordpress.com). Di bawah ini beberapa akibat yang dapat terjadi jika kita berlebihan dalam mengonsumsi air putih.

1.   Kembung

Minum di sela makan besar ternyata tidak boleh sembarangan. Ada aturan yang harus dipatuhi. Betapa besar manfaat minum dalam ritual makan. Karena minum ibarat pelumas yang bisa melancarkan proses pencernaan. Namun ternyata ada aturan yang harus dipatuhi terkait minum di sela-sela makan. Sebab jika tidak, air minum itu justru mengganggu pencernaan yang sedang berlangsung karena cairan yang terlalu banyak di perut ketika makan bisa memperlambat pencernaan.

Cairan yang berlebih itu akan menghilangkan asam lambung yang diprosuksi di perut. Dengan jumlah asam lambung yang sedikit, maka pencernakan menjadi tidak sempurna. Dan efek yang dirasakan adalah perut menjadi penuh dan kembung. Cairan yang berlebih itu juga menyebabkan lemak dan minyak-minyak dalam makanan saling lengket dan sulit dicerna. Yang akhirnya menjadi gumpalan-gumpalan yang mengganggu proses pencernaan makanan lainnya.

Akibatnya, semua zat gizi yang terdapat dalam makanan pun tidak mungkin diserap tubuh. Tubuh menjadi tidak sehat, kurang gizi namun gemuk karena lemak. Jika tubuh tidak sehat, tentu berpengaruh pada kondisi kulit, kosentrasi, stamina dan sebagainya. Banyak rentetan yang terjadi jika pencernaan tidak lancer. Dan itu hanya mengakibatkan oleh kebiasaan minum terlalu banyak di sela makan.

Lebih baik tidak minum ketika makan. Namun kalau terpaksa, bolehlah minum. Hanya konsumsi minum itu tidak boleh lebih dari 240 ml atau setara dengan satu gelas ukuran sedang. Sebaiknya juga jangan terlalu sering minum. Setelah tiga suapan baru minum dan cairan yang diminum pun jangan terlalu banyak, cukup satu teguk saja.

Untuk mengatasi kebiasaan minum di sela makan, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu 20 menit sebelum makan. Selain membuat mulut lebih lega dengan minum sebelum makan nutrisi yang terkandung dalam makanan bisa dicerna dengan sempurna karena perut telah telah menyiapkan kondisi yang paling bagus untuk menerima makanan dan menyerap nutrisinya.

Hindari makanan yang terlalu gurih, biasanya jenis makanan ini membuat hasrat minum semakin besar. Hal lain yang juga bisa dilakukan adalah mengunyah makanan lebih lama. Karena ketika kita mengunyah lebih lama, produksi saliva atau air liur menjadi lebih bnayak, sehingga kita tidak mungkin tersedak atau mengalami mulut kering. Ketika masuk ke lambung, makanan juga tidak perlu dicerna dengan ekstra keras. (sweetspearls.com)

1.1 Minuman Yang Diperbolehkan

Minuman paling sehat yang ada di dunia adalah air putih karena air putih netral dalam segala situasi. Sehingga paling bagus diminum ketika makan besar. Namun pilihlah yang tidak terlalu dingin atau cenderung hangat. Dengan minum minuman yang hangat, rasa haus menjadi tidak berlebihan sehingga tidak berhasrat ingin minum terus-menerus. Air yang hangat juga bisa membantu pencernaan.

Selain itu air jeruk juga boleh diminum saat makan karena air jeruk juga netral terhadap makanan. Namun sekali lagi pilih jeruk hangat. Untuk pemanisnya lebih baik memakai madu ketimbang gula karena gula dikhawatirkan menambah beban kerja lambung saat mencerna.

1.2 Minuman Yang Harus Dihindari

Bagi Anda yang punya kebiasaan minum susu, soda, teh atau jus ketika makan, sebaiknya mulai sekarang dihentikan, jika ingin pencernaan membaik. Demikian halnya kebiasaan minum minuman dingin terutama jika makanan yang dikosumsi mengandung lemak.

Karena minuman dingin membuat otot perut berkontraksi dan mengakibatkan tubuh menjadi tidak nyaman. Minuman dingin juga membuat lemak yang dikonsumsi membeku sehingga sulit dicerna.

Sementara susu agak berbahaya bagi anda yang alergi lactosa. Hal ini menguatkan alergi terhadap makanan yang sudah ada, peradangan lambung atau masalah pencernaan lainnya.

Sedangkan minuman bersoda membuat perut begah, kembung serta menimbulkan mual. Terutama jika diminum setelah makan karbohidrat dan lemak.

Jika ingin minum minuman itu tunggulah sekitar satu jam setelah semua makanan tercerna dengan sempurna. Jadi selama lambung masih mencerna, beri kesempatan untuk bekerja secara maksimal dan jangan minuman-minuman tersebut.

Tidak semua orang bisa menahan diri untuk minum ketika makan. Apalagi jika makanan yang dikonsumsi tidak bersayur atau mengandung sesuatu yang gurih. Akibatnya hasrat untuk minum sangat besar.

Hal lain yang membuat ingin minum di saat makan adalah kondisi stres. Saat stres kondisi tubuh sedang tidak stabil sehingga kurang bisa mengontrol dirinya. Untuk itu makan atau minum pun kurang bisa diatur. Atau makan sambil terburu-buru dan tidak nyaman ketika makan.

Karena itu untuk minum minuman bersuhu normal, hangat atau panas? Namun yang paling baik adalah air putih. Hindari minuman dingin apapun jenis minumannya.

Agar terbiasa tidak minum di sela makan, konsumsilah sayur berkuah. Dengan demikian, hasrat untuk minum berkurang. Apalagi cairan dalam sayuran berkuah. Dengan demikian hasrat untuk minum menjadi berkurang. Apalagi cairan dalam sayuran. Apalagi cairan dalam sayuran berkuah. Apalagi cairan dalam sayuran berkuah itu tidak terlalu banyak dan cukup untuk membantu pencernaan.

2.   Kebutaan
Informasi kesehatan kali ini memang cukup membingungkan, pasalnya kita sudah  terbiasa dengan saran agar mengkonsumsi air putih sebanyak 8 liter dalam sehari agar tubuh menjadi sehat. Namun tidak demikian informasi dari Taiwan, yang menyebutkan seorang wanita mengalami kelihalangan pengelihatannya akibat minum air putih sebanyak 7 liter sehari.

Dalam informasi yang saya kutip dari bankjamal.blogdetik.com, dikatakan bahwa wanita tersebut kerucunan air akibat tiga bulan berturut-turut minum air putih sebanyak 7 liter dalam sehari. Lebih lanjut dikatakannya, ia kehilangan pengelihatannya setelah minum air putih terlalu banyak. Dia minum 7 liter air setiap hari dengan maksud untuk mendetoksifikasi dan mengurangi tekanan darahnya.

Mengira bahwa makin banyak air dia minum, akan makin baik, dia meneruskan kebiasaannya dan hal ini berlangsung terus selama tiga bulan. Akan tetapi bulan lalu, wanita Taiwan berusia 26 tahun ini tiba-tiba jatuh pingsan. Ketika dia sadar kembali beberapa hari berikutnya, dia menjadi buta, menurut laporan Apple Daily Taiwan.

Dokter mengatakan bahwa kondisi wanita tersebut diketahui sebagai keracunan air kronis. Jumlah air yang dia minum lebih dari tiga kali lipat dari konsumsi air harian yang disarankan bagi orang dewasa yang tidak banyak bergerak. Dr. Jiang Shou Shan, yang merawatnya, mengatakan kepada Apple Daily Taiwan bahwa pasiennya tidak memiliki penyakit pesikologis atau masalah kesehatan lainnya, kecuali bahwa tekanan darahnya sangat menghawatirkan.

Dr. Jiang mengatakan, Dia salah percaya bahwa makin banyak air dia minum, makin banyak pula dia bisa menurunkan tekanan darahnya. Sejak itu, selama tiga bulan, dia meminum 7 liter air setiap hari. Dr. Jiang menambahkan pada mulanya wanita tersebut akan sering buang air kecil, tapi setelah beberapa waktu, hal tersebut berubah menjadi keracunan air. Minum terlalu banyak air bisa mengakibatkan hyponatremia, suatu kondisi dimana kadar sodium di dalam darah tidak cukup.

Sebagai hasilnya, kelebihan air harus diserap oleh sel-sel tubuhnya. Sel-sel otaknya membengkak setelah meminum air, yang mengakibatkan tekanan yang meningkat di dalam otaknya. Dr. Jiang menjelaskan bahwa tekanan tersebut mengakibatkan pendarahan di dalam occipital lobe (otak besar bagian depan), yang merupakan pusat pemrosesan visual dari otak yang berisi sebagian besar visual cortex.

Kata Dr. Jiang, Sodium di dalam darah kita menjaga laju metabolisme sel kita. Tetapi sekali Anda meminum terlalu banyak air, ion-ion sodium akan berkurang, mengakibatkan otak membengkak. Hal ini mengakibatkan tekanan dan berlanjut ke pendarahan. Shin Min Daily mengutip pernyataan seorang dokter bahwa minum terlalu banyak air bisa berakibat fatal. Dokter tersebut, dari Raffles Hospital, mengatakan bahwa tubuh kita secara konstan kehilangan air melalui keringat, buang air kecil dan air besar atau menghembuskan nafas, diantaranya.

“Mengganti ‘kehilangan air’ ini adalah esensial, tetapi rehidrasi yang berlebihan bisa mengakibatkan overdosis air yang fatal, “ kata dokter. Menurut dokter tersebut, gejala-gejala keracunan air termasuk sakit kepala, kelelahan, hidung mampet, muntah, sering buang air kecil dan disorientasi mental.
3.   Hyponatremia
Konsentrasi garam (natrium) dalam tubuh kita minimal 4 ons per galon, kalau kurang dari itu bisa terjadi HYPONATREMIA (darah rendah sodium). Keadaan dimana konsentrasi sel darah terlalu encer, akibatnya air keluar dari sel darah untuk mencari sel dengan konsentrasi lebih tinggi (OSMOSIS).
Dikutip dari www.ahliwasir.com, Hyponatremia merujuk lebih rendah daripada tingkat normal sodium didalam darah. Sodium sangat penting bagi banyak fungsi tubuh termasuk pemeliharaan keseimbangan cairan, regulasi tekanan darah, dan fungsi normal sistem saraf. Sodium adalah pengisian ion positif yang utama (cation) dalam cairan di luar sel tubuh. Notasi kimia untuk sodium adalah Na. Ketika dikombinasikan dengan khlorida (Cl), substansi yang dihasilkan adalah garam dapur (NaCl). Tingkat sodium normal dalam darah adalah 135 - 145 milliEquivalents / liter (mEq / L), atau di unit internasional, 135 - 145 millimoles / liter (mmol / L). Hasilnyamungkin bervariasi sedikit di antara laboratorium yang berbeda.
3.1 Penyebab Hyponatremia
Sodium tingkat yang rendah di dalam darah dapat menyebabkan kelebihan air atau cairan di dalam tubuh, menipiskan  jumlah sodium yang normal sehingga muncul konsentrasi rendah. Hyponatremia jenis ini dapat menyebabkan kondisi kronis seperti gagal ginjal (bila kelebihan cairan tidak dapat efisien dikeluarkan) dan gagal jantung, yang mana akumulasi kelebihan cairan dalam tubuh. SIADH (syndrome of inappropriate anti-diuretic hormone) adalah penyakit dimana tubuh memproduksi terlalu banyak hormon anti diuretic (ADH), sehingga menyebabkanair tersimpan didalam tubuh. Merupakan kelebihan air, misalnya saat melakukanlatihan berat, tanpa cukup penggantian sodium, juga dapat mengakibatkan hyponatremia. 
Hyponatremia juga dapat mengakibatkan ketika sodium hilang dari tubuh atau ketika keduanya sodium dan cairan hilang dari tubuh, misalnya, selama berkeringat berkepanjangan dan muntah atau diare parah.
3.2 Gejala Hyponatremia
Kondisi medis yang kadang-kadang dapat dikaitkan dengan hyponatremia adalah ketidakcukupan adrenal, hypothyroidism, dan sirosis liver. Akhirnya, sejumlah obat dapat menurunkan tingkat sodium darah. Contoh-contoh ini termasuk obat diuretics, vasopressin, dan sulfonylurea. Bila tingkat sodium didalam tubuh rendah, air cenderung masuk kedalam sel, menyebabkan mereka membengkak. Bila ini terjadi di otak, maka disebut sebagai busung otak.
Cerebral edema sangat berbahaya karena otak dibatasi dalam tengkorak tanpa ruang untuk ekspansi, dan pembengkakan dapat mengakibatkan kerusakan otak karena akan meningkatkan tekanan di dalam tengkorak. (widhaaprilandini.wordpress.com)
Dalam hyponatremia yang kronis, di mana tingkat darah rendah sodium drop secara bertahap dari waktu ke waktu, gejala biasanya lebih parah dibandingkan dengan hyponatremia akut (tiba-tiba sodium drop dalam darah). Gejalanya dapat sangat non-spesifik dan dapat termasuk:
·   sakit kepala,
·   kebingungan atau mengubah tahap mental,
·   selalu menunjukkan dehidrasi seluler
·   net water loss.
·   penurunan kesadaran yang mana dapat melanjutkan ke koma dan kematian.
·   otot mengejang atau keram
·   kelemahan, dan kelelahan
·   mual dan muntah-muntah

3.3 Perawatan Hyponatremia
Hyponatremia kronis yang ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan selain penyesuaian dalam diet, gaya hidup, atau obat-obatan. Untuk hyponatremia yangberat atau akut, pengobatan biasanya melibatkan administrasi electrolytesdari darah dan cairan.
Hipernatremia diobati dengan pemberian cairan. Pada semua kasus terutama kasus ringan, cairan diberikan secara intravena (melalui infus). Untuk membantu mengetahui apakah pembelian cairan telah mencukupi, dilakukan pemeriksaan darah setiap beberapa jam. Konsentrasi natrium darah diturunkan secara perlahan, karena perbaikan yang terlalu cepat bisa menyebabkan kerusakan otak yang menetap.
Pemeriksaan darah atau air kemih tambahan dilakukan untuk mengetahui penyebab tingginya konsentrasi natrium. Jika penyebabnya telah ditemukan, bisa diobati secara lebih spesifik. Misalnya untuk diabetes insipidus diberikan hormon antidiuretik (vasopresin). (widhaaprilandini.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar