I.
Taukah kamu efek samping kurang minum air putih?? Jika kita mengkonsumsi air kurang dari 8 gelas,
efeknya secara keseluruhan memang tidak terasa. Tapi sebagai konsekuensi, tubuh
akan menyeimbangkan diri dengan jalan mengambil sumber dari komponen tubuh
sendiri. Di antaranya dari darah. Kekurangan air bagi darah amat berbahaya bagi
tubuh. Sebab, darah akan menjadi kental. Akibatnya, perjalanan darah sebagai
alat transportasi oksigen dan zat-zat makanan pun bisa terganggu.
Darah yang kental tersebut juga akan melewati ginjal
yang berfungsi sebagai filter atau alat untuk menyaring racun dari darah.
Ginjal memiliki saringan yang sangat halus, sehingga jika harus menyaring darah
yang kental maka ginjal harus kerja ekstra keras. Bukan tidak mungkin ginjal
akan rusak dan bisa saja kelak akan mengalami cuci darah atau dalam bahasa
medis biasa disebut hemodialisis. Itu pengaruh kurang air terhadap kerja darah
dan ginjal. Lalu bagaimana dengan otak?
Perjalanan
darah yang kental tersebut juga akan terhambat saat melewati otak. Padahal,
sel-sel otak paling boros mengonsumsi makanan dan oksigen yang dibawa oleh
darah. Sehingga fungsi sel-sel otak tidak berjalan optimal dan bahkan bisa
cepat mati.
1.
Dehidrasi
Hal
yang paling sering terjadi ketika tubuh kurang mengkonsumsi air putih adalah
dehidrasi. Akhirnya tidak dapat mengeluarkan urin, ginjal gagal bekerja, dan
tubuh tidak mampu membuang hasil sisa-sisa proses metabolisme yang beracun. Dan
bahkan pada kondisi yang sudah ekstrim dapat mengakibatkan kematian.
Dehidrasi adalah dimana tubuh kita
mulai kekurangan cairan karena kurangnya asupan air ke dalam tubuh total,
berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau
hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau
hilangnya natrium yang lebih banyak dari air (dehidrasi hipetonik).
Dehidrasi isotonik ditandai dengan tingginya kadar
natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif
serum (lebih dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi hipetonik ditandai dengan
rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas
efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter). (http://dinuho.wordpress.com/)
Dehidrasi tidak bisa dianggap sepele, sering kali
kita tidak menyadari bahwa kita telah mengalami dehidrasi. Sebelum tanda-tanda
dehidrasi disadari, banyak fungsi tubuh yang meliputi sel, jaringan, dan organ
yang sudah banyak terganggu. Pusing, sulit konsentrasi, lelah dan gelisah tanpa
sebab, pegelinu, juga nyeri, bahkan hipertensi belum tentu penyakit. Bisa jadi,
itu hanya sinyal bahwa tubuh sedang kekurangan air dan bisa disembuhkan hanya
dengan minum air.
Tapi kebanyakan orang menganggap sepele bahkan
dengan gampangnya membeli obat yang banyak dijual di warung-warung tanpa
melihat apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita. Mungkin gejala itu akan
hilang, namun sifatnya hanya sementara dan tanpa kita sadari akan memperparah
kerusakan organ tubuh terutama ginjal. Ketika kita kurang minum, otak akan
kekurangan oksigen sehingga sulit untuk konsentrasi dan cenderung mudah emosi.
Kekurangan cairan dalam tubuh bukan hanya
dikarenakan kurang minum, bisa juga disebabkan karena diare dan juga muntaber.
Apabila seseorang terkena penyakit ini dan tidak dengan segera diatasi dan
mendapatkan pertolongan, maka akan membahayakan jiwa orang tersebut. Karena
bila seseorang terkena penyakit diare atau muntaber, dia akan banyak
mengeluarkan cairan dan bisa menyebabkan dehidrasi serta kematian. Kedua
penyakit tersebut termasuk penyebab kematian tertinggi di Indonesia, terutama
pada anak-anak dan balita. Lalu bagaimana masyarakat Indonesia memahami tentang
pentingnya manfaat air bagi tubuh?
Seorang ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor,
Prof Dr Ir Hardinsyah mengatakan,” hal ini bisa di maklumi. Banyak orang belum
memahami betul manfaat air bagi tubuh, termasuk akibat yang terjadi jika kurang
mengkonsumsi air”. Bersama dua rekannya yang tergabung dalam Indonesian
Regional Hydration Study (THIRST), Prof.Dr.Ir Hardinsyah melakukan penelitian
di berbagai wilayah di negeri kita.
Dari hasil penelitian 1200 sempel yang tersebar di
empat lokasi di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan
Sulawesi Selatan sebanyak 46 hingga 82 dari respondennya belum mengerti
pentingnya minum air yang cukup. Sebagian besar menganggap air hanya pendamping
makanan. Itu karena tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang masih
rendah, disamping itu juga di beberapa wilayah di Indonesia yang masih
mengalami kekeringan dan sulit mendapatkan air bersih. Padahal air sebenarnya
merupakan bagian dari zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan mineral yang jumlahnya harus selalu dicukupi.
Pemahaman mendasar tentang air bagi tubuh manusia,
pengandaian bibir kering adalah gejala kurang air tidaklah salah, namun
indikator ini bukan pertanda awal tubuh manusia kekurangan air melainkan sudah
menjadi tahap akhir. Sebelum tanda-tanda kekurangan air secara fisik tampak
dari luar, banyak fungsi renik tubuh yang sudah padam dan siap-siap rusak.
Inilah awal dari proses penuaan, bersamaan dengan hilangnya fungsi enzim (yang
di bentuk sebagian besar oleh air). “Pengkerdilan” nilai dan fungsi air dimulai
dari anggapan salah, antara lain bahwa air semata-mata cairan sederhana yang
melarutkan dan mensirkulasi berbagai hal dalam tubuh.
Kenyataannya, air memiliki kepentingan
mempertahankan hidup (life-sustaining properties) sekaligus sebagai pemberi
fungsi kehidupan. Ada kondisi disaat tubuh manusia tidak mampu mengatur
pemasukan air secara efisien. Usia senja, misalnya. Persepsi rasa haus dan
gangguan menelan menyebabkan tubuh kekurangan air secara kronik dan menyebabkan
kematian di ambang pintu. Tidak ada satu cairanpun yang mampu menyamai air
murni. Air murnilah yang dibutuhkan tubuh, karna sifatnya yang mampu melewati
batasan-batasan seluler. Air murnipun tidak ‘diisi’ oleh zat lain yang membawa
pengaruh bagi tubuh manusia, seperti gula, kafein, pewarna, pemanis, dan
lain-lain.
Perlu kita ketahui, bahwa 75 persen dari tubuh kita
(orang dewasa) terdiri dari air. Tubuh kita terdiri dari triliunan sel yang
berbahan dasar air. Di dalam sel, air menempati porsi dua per tiga dari jumlah
yang ada. Sementara sisanya berada di luar sel,diantaranya berupa cairan otak,
cairan mata, cairan hidung, dan cairan pada saluran pencernaan. Dari beberapa
kajian ilmiah, kandungan cairan dalam otak mencapai 80%, ginjal 82%, jantung 79%,
paru-paru 80%, tulang 22%, dan darah lebih dari 90%.
Bila kebutuhan air baik di dalam maupun diluar sel
tercukupi, maka metabolisme dalam tubuh bisa bekerja dengan baik. Air tersebut
berfungsi untuk membangun sel dan mengangkut oksigen dan mendistribusikan zat nutrisi
ke seluruh sel. Air yang belum diperlukan oleh sel akan dibuang bersama
sisa-sisa metabolisme melalui dinding sel untuk dibersihkan di ginjal.
Selanjutnya, air yang sudah disortir tersebut akan diedarkan kembali oleh darah
dan diserap sel. Sisa air yang benar-benar tidak terpakai akan di buang melalui
air seni dan feses.
Mekanisme dan cara kerja air yang begitu kompleks
ikut mengatur suhu tubuh, menjaga agar darah tidak mengental, melindungi
organ-organ terhadap guncangan, juga melumasi persendian agar tidak mudah
patah. Air juga sangat penting bagi enzim-enzim di dalam tubuh dalam menjaga
dan mencegah penuaan dini pada sel. Kecukupan air juga menentukan tersedianya
elektrolit bagi tubuh, mencetuskan reaksi listrik yang membuat tubuh mempunyai
energi untuk melangsungkan proses tumbuh kembang serta beraktivitas secara
normal.
Perlu diingat, air bukanlah partikel yang berdiri
sendiri sebagai motor fungsional dalam tubuh manusia. Istilah ‘terapi air’
tidak akan pernah berhasil bila tidak secara bersamaan manusia mengatur pola
makanannya, pola hidupnya, dan pola pikirnya. Bentuk molekul air heksagonal
yang diyakini mempunyai dampak kesehatan pun akan air menjadi molekul yang
tidak heksagonal lagi begitu melalui proses panjan g dari ditelan hingga
bercampur dengan cairan tubuh lain (bahkan makanan lain) yang memberi situasi
berlawanan.
Tubuh manusia secara utuh adalah ‘wadah pembentuk
molekul air yang sangat sehat dan menyembuhkan’, apabila vibrasi seluruh
sel-sel tubuh secara sinkron dilatih dan diberi nutrisi menuju proses
kesembuhan yang sebenarnya. Bayangkan bila kita kurang mengkonsumsi air setiap
hari, pastinya anda akan merasa tidak nyaman bukan? Begitu pentingnya kebutuhan
air didalam tubuh kita, namun kadang kala kita tidak begitu memperhatikannya.
Kita minum bila rasa haus telah datang, sementara
kebutuhan air dalam tubuh untuk orang dewasa adalah dua liter per hari atau
setara dengan delapan gelas. Masihkah anda malas untuk minum? Rubahlah pola
hidup anda dengan banyak mengkonsumsi air setiap hari, untuk mengawali
kehidupan yang sehat di masa datang.
2. Kerusakan pada Ginjal
Seperti manusia yang harus terus makan, otak juga
memerlukan asupan air putih atau air oxygen untuk bekerja, jika kita kurang
minum air putih, maka otak akan mencari cara agar dapat memperoleh air, sinyal
pertama mungkin adalah rasa dahaga, selanjutnya saran mengenai mengkonsumsi air
putih 8 gelas sehari ternyata benar adanya khusus buat orang yang tidak
merokok, namun tidak bagi para perokok karena mereka memerlukan lebih dari itu.
Tahun 2015 diperkirakan ada 36 juta
penduduk dunia yang meninggal akibat penyakit ginjal. Selain ancaman kematian,
penderita penyakit ginjal kronik (dalam jangka waktu lama) juga akan berhadapan
dengan konsekuensiuntuk menjalani cuci darah (hemodialisa) 3-5 kali seminggu
seumur hidup. Padahal jika ditemukan lebih awal, penanganan dapat dilakukan
lebih cepat untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut. (kesehatan.kompasiana.com)
Kita kembali lagi ke otak, sekarang jika otak
kekurangan air maka ia akan mencoba menyedot bagian dari tubuh kita yang juga
memiliki komponen air dan itu akan disedot dari darah kita sendiri
(penyeimbangan diri/ self ballance), semakin tubuh kekurangan air semakin otak
mengambil porsi air yang ada dalam darah sementara darah juga memerlukannya,
apa yang akan terjadi kemudian? darah akan menjadi sangat kental dan
peredarannya keseluruh tubuh menjadi kurang lancar.
Ketika hal itu terjadi maka ginjal akan berusaha
keras menyaring darah kental ini dan kemungkinan terburuknya adalah ginjal
mengalami kerusakan atau robek pada salah satu bagiannya dalam bahasa
kedokteran dikenal dengan glomerulus. (nodefranzso.blogspot.com)
Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari
darah), ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah. Dan karena glomerulus/penyaring
dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa menyebabkan perobekan
pada glomerulus tersebut.
Akibatnya, air seni akan berwarna kemerahan atau
adanya sel darah merah dalam urine (hematuria). Tanda ini berarti mulai
bocornya saringan pada ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, mungkin suatu saat
pend harus menghabiskan kurang lebih 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah.
Nah saat darah kental meng alir lewat otak,
perjalanannya agak terhambat. Otak tidak lagi "encer", dan karena
sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen. Lambatnya
aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana
mestinya.
Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga
kerjanya tambah berat bila darah mengental), maka serangan stroke bisa lebih
lekas datang. (www.astrodigi.com)
3. Stroke
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh
darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang
terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya
aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau
pecahnya pembuluh darah. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala
defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak
dan bukan oleh yang lain dari itu.
Stroke
dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke
iskemik maupun stroke
hemorragik.
Stroke
iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh
darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti.
80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu :
1. Stroke Trombotik : proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
2. Stroke Embolik : Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
3. Hipoperfusion Sistemik : Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena
adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan
oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi
pada penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
1. Hemoragik Intraserebral : pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
2. Hemoragik Subaraknoid : pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang
sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Tanda dan Gejala-gejala Stroke
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi
menjadi berikut:
1. Bagian sistem saraf pusat :
Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
2. Batang otak, dimana terdapat 12
saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat
parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan
dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia,
daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut
hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan
serangan kecil atau serangan awal stroke.
Faktor Penyebab Stroke
Faktor resiko medis, antara lain
Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol,Aterosklerosis (pengerasan
pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga,
Migrain.
Faktor resiko perilaku, antara lain
Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food,fast food),
Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas. 80%
pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut
statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit
tekanan darah tinggi. Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang
tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang
mengkonsumsi makanan yang berlemak.
Derita Pasca Stroke
Sudah
Jatuh tertimpa Tangga Pula,
peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke. Setelah stroke, sel otak
mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses
alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat
menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan
kematian atau cacat
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari
jumlah tersebut:
·
1/3
--> bisa pulih kembali,
·
1/3
--> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
·
1/3
sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita
terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 % penderita stroke bisa
kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga
banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan
setelah diserang stroke.
Akibat Stroke lainnya:
·
80%
penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
·
80-90%
bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
·
70%
menderita depresi.
·
30
% mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
Stroke tak lagi hanya menyerang
kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi muda yang masih
produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan ,
namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.
Hal ini akan berdampak terhadap
menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial
ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya pengobatan paska stroke , juga
yang menderita stroke adalah tulang punggung keluarga yang biasanya kurang
melakukan gaya hidup sehat, akibat kesibukan yang padat. (medicastore.com)
nah, maka dari itu kita harus mencukupi kebutuhan tubuh kita akan air. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar