I.
Suatu larutan (solutio) terdiri dari zat terlarut
(solut) dan pelarut (solven). Zat pelarut adalah substansi yang melarutkan dan
zat terlarut adalah substansi yang dilarutkan. (author,:21). Seperti pada
larutan salin, zat pelarut adalah air, dan zat terlarut adalah natrium klorida
(garam). Jika natrium klorida terlarut dalam air, partikelnya akan tersebar di
antara partikel-partikel air. Partikel yang terpisah berukuran terlalu kecil
untuk dapat dilihat dan larutan terlihat jernih. Partikel-partikel ini begitu
kecil sehingga dapat melalui kertas saring dan membrane sel.
Jika air merupakan zat pelarut, maka larutan ini
disebut juga larutan aquerous. Larutan jenuh (tersaturasi) adalah larutan yang
tidak dapat melarutkan lebih banyak zat padat lagi pada temperature tertentu.
Jika temperature dinaikkan, akan lebih banyak zat padat yang dapat larut.
(author,:22)
Mengenai zat yang larut dalam tubuh kita, air di
dalam tubuh manusia adalah 66% air berat, menurut Hill dan Kolb. Air adalah
pelarut universal untuk hidup, disebut oleh peraih A. Szent Gyorgy-Nobel
sebagai "matriks kehidupan" Itu air berfungsi sebagai pelarut untuk.
natrium klorida(garam) dan zat lain sehingga cairan tubuh kita mirip air laut .
Hal ini menyebabkan Hill dan Kolb untuk merujuk bercanda kepada kita sebagai
"berjalan kantong air laut". Air berfungsi untuk menghentikan sel-sel
darah merah untuk membawa oksigen ke sel. Ini adalah pelarut untuk elektrolit
dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel, dan juga pelarut untuk membawa bahan
limbah dari sel. (http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu)
Dengan air sebagai pelarut, tekanan osmotik
bertindak untuk mengangkut air yang dibutuhkan ke dalam sel. Dengan sel
bermandikan cairan interstisial, difusimemberikan kontribusi untuk membawa
molekul yang diperlukan ke dalam sel. Ketika mekanisme yang lebih kompleks
mengontrol pengangkutan molekul melintasi membran ke dalam dan keluar dari sel,
keberadaan air sebagai media pelarut sekitarnya dan sangat penting.
Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
berbau pada kondisi standar yaitu 1 atm dan 0 °C. Air merupakan suatu pelarut
yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia
lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam
molekul organik.
Air merupakan molekul yang spesifik, untuk molekul
yang sejenis atau atom disekitar atom oksigen, seperti nitrogen, flor, dan
Posfor, sulfur dan klor, jika berikatan dengan hidrogen membentuk senyawa dalam
bentuk gas. Hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk air dalam fasa cair,
karena oksigen lebih bersifat elektronegatif daripada elemen-elemen lain
tersebut (kecuali flor).
Atom oksigen menarik elektron-elektron ikatan jauh
lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, sehingga kedua atom
hidrogen bermuatan parsial positif (ó+) dan atom oksigen bermuatan parsial
negatif (ó-). Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air
memiliki momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul air ditimbulkan
oleh dipol, hal membuat masing-masing molekul saling berdekatan, dan sulit
untuk dipisahkan. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Dalam ilmu fisika yang dikutip dari dahlanforum.wordpress.com,
gaya tarik antar molekul sejenis dikatakan sebagai kohesi. Sedangkan adhesi
gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Adanya kohesi juga
menyebabkan tegangan permukaan air cukup besar. Hal ini dapat diamati jika kita
meneteskan air pada permukaan yang tak dapat terbasahi atau terlarutkan, maka
air tersebut akan berkumpul sebagai sebuah tetesan. Hal yang sama juga bisa
kita amati bagaimana air di atas daun talas.
Pada kasus lain terjadi gaya adhesi yang sama
kuatnya dengan gaya kohesinya. Hal ini dapat kita amati, jika kita letakkan air
pada permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan amat halus air dapat
membentuk suatu lapisan tipis (thin film). Dalam sel-sel biologi dan
organel-organel, air bersentuhan dengan membran dan permukaan protein yang
bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang memiliki ketertarikan kuat
terhadap air. Air juga berperan dalam pembentukan ikatan khususnya pada
molekul-molekul polimer.
Dengan adanya sifat polaritas dan mudah terionisasi,
air dapat berinteraksi dan melarutkan banyak senyawa kimia sehingga air sering
dikatakan sebagai pelarut universal. Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan
oleh kemampuan suatu zat untuk menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik
(gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat
tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, maka
molekul-molekul tersebut tidak larut dalam air dan tetap sebagai endapan.
Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase
cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Air terionisasi menghasilkan
sebuah ion hidrogen (H+) dan sebuah ion hidroksida (OH–), seperti persamaan
reaksi di bawah ini.
H2O <-> H+ +
OH-
Untuk interaksi dua molekul air
dituliskan dalam persamaan :
H2O + H2O <-> H3O+ +
OH-
Sedangkan proses melarutkan dengan
menggunakan air sebagai pelarut persamaan dituliskan :
NH3 + H2O <-> NH4+ +
OH-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar